Setahun Setelah Kejadian Pembunuhan Andriana di Bogor, Akhirnya Terungkap!
AnakGossip - Kasus pembunuhan siswi SMK di Bogor bernama Andriana Yubelia Noven Cahya akhirnya mulai menemukan titik terang. Polres Bogor Kota telah menemukan petunjuk yang merujuk pada identitas pelaku.
Terbunuhnya Andriana pada 8 Januari 2019 menghebohkan publik. Sejumlah orang sempat diperiksa kepolisian. Tapi, penyelidikan sempat berhenti karena bukti dan petunjuk yang tidak lengkap.
Wakapolres Bogor Kota AKBP, Arsal Sahban mengatakan, penyidik telah menemukan beberapa petunjuk kuat yang mengarah ke seseorang. Meski begitu, pihaknya masih butuh bukti tambahan untuk menguatkan petunjuk yang ada.
"Penyidik sudah mempunyai petunjuk kuat yang mengarah kepada pelakunya," kata Arsal kepada Kumparan, Minggu, 2 Februari 2020.
"Perlu tambahan alat bukti lain untuk memperkuat petunjuk tersebut, supaya tidak dapat lepas dari jerat hukum nantinya," tambah Arsal.
Arsal menyebut, pelaku masih terus dibuntuti. Hingga saat ini pelaku masih belum ditangkap sampai bukti kuat dimiliki kepolisian.
"Belum tertangkap ya," ucap Arsal.
Sebelumnya, kasus penusukan kepada murid SMK di Bogor Andriana Yubeli Noven Cahya siswi malang yang berumur 18 tahun atau sering disebut juga Andriana pembunuhan nya masih menjadi sebuah misteri. Noven tewas setelah ditusuk oleh seseorang dan dibiarkan terkapar bersimbar darah.
Kombes Trunoyudo Wisno Andiko saat masih menjabat sebagai Kabid Humas Polda Jabar menuturkan, terdapat kendala teknis dalam pengungkapan kasus terbunuhnya Noven.
Menurut Truno, polisi masih melengkapi alat bukti terutama soal saksi. Dia menyebutkan, tidak ada saksi yang berada di lokasi ketika kejadian berlangsung.
"Proses penyelidikan kembali melengkapi alat bukti yang ada. Ini minimnya saksi di TKP walaupun adanya saksi petunjuk saksi sebelum dan sesudah kejadian tapi pada saat kejadian tidak ada," kata dia kepada wartawan, Kamis, 11 Juli 2019.
Selain saksi, Truno mengatakan, barang bukti lainnya berupa CCTV memiliki resolusi yang rendah sehingga sulit diperbesar untuk melihat secara jelas wajah pelaku.
"Juga alat bukti petunjuk berupa video CCTV yang memang secara teknis juga resolusinya sangat rendah untuk bisa di-zoom atau diperbesar untuk detail melihat wajah daripada pelaku," ungkap dia.