Looking For Anything Specific?

header ads

Mitos Terkait Permasalahan Virus Korona

10 Mitos Seputar Corona dan Faktanya Menurut WHO

   AnakGossip - Serangan wabah virus mematikan (COVID-19) semakin terus membuat seluruh negara gempar. Waspada perlu, tapi tidak perlu panik berlebihan! Dengan selalu menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dan tidak terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan.

Kami mengerti betul keresahan yang dialami, terlebih karena begitu banyak berita tentang virus korona di luar sana termasuk Indonesia. Untuk itu WHO mengeluarkan fakta-fakta guna meluruskan mitos yang simpang siur mengenai virus korona. Simak fakta dari WHO berikut ini yukk...

Mitos: Virus korona tidak bisa hidup di udara panas.

Fakta WHO: Virus ini bisa hidup di seluruh area yang sudah tercemar, termasuk area dengan suhu udara panas dan lembap. Walau begitu, tidak perlu terlalu panik! Bahkan jika Anda baru pulang traveling dari negara yang terserang wabah korona, Anda tetap bisa melindungi diri dengan cara rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan jangan menyentuh area mata, mulut, serta hidung sebelum mencuci tangan.

Mitos: Mandi air panas bisa mencegah infeksi virus korona.

Fakta WHO: Mandi atau berendam air panas tidak bisa mencegah penularan virus korona. Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36 derajat C sampai 37 derajat C, dan begitu juga dengan suhu air hangat yang Anda gunakan untuk mandi. Rajin cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer berbahan dasar alkohol jauh lebih baik untuk melindungi diri Anda.

Mitos:Virus korona bisa ditularkan dari gigitan nyamuk.

Fakta WHO: Hingga saat ini belum ada informasi atau bukti penularan korona dari gigitan nyamuk. Virus korona adalah virus pernapasan yang mayoritas menyebar melalui droplets (cairan tubuh) dari penderita korona yang bersin atau batuk.

Mitos: Menggunakan pengering tangan bisa mencegah infeksi korona.

Fakta WHO: Tidak, menggunakan pengering tangan (hand dryer) tidak bisa mencegah atau bahkan mematikan virus korona. Namun rajin mencuci tangan benar bisa mencegah penularan virus korona. Setelah mencuci tangan, keringkan dengan sempurna menggunakan tisu bersih.

Mitos: Menggunakan lampu UV baik untuk mensterilkan tangan.

Fakta WHO: Lampu UV (ultraviolet) tidak seharusnya digunakan untuk menstrilkan tangan atau area kulit lainnya, karena radiasi sinar UV justru bisa menyebabkan iritasi kulit.

Mitos: Makan bawang putih bisa mencegah infeksi virus korona.

Fakta WHO: Pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner sangat efektif mendeteksi demam (apa pun penyebab demamnya), namun tidak bisa mendeteksi infeksi virus korona baru. Salah satu gejala awal infeksi virus korona memang demam, namun membutuhkan waktu 2-10 hari untuk demam sejak pertama kali terinfeksi virus korona dan awal infeksi tidak bisa terdeteksi oleh thermal scanner.

Mitos: Menyemprotkan alkohol ke seluruh tubuh bisa membunuh korona.

Fakta WHO: Tidak, menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh Anda tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh. Menyemprotkan alkohol ke seluruh tubuh justru merusak pakaian dan sel-sel mukosa (seperti mata, mulut, dan hidung). Alkohol dan klorin lebih baik digunakan untuk mensterilkan permukaan benda.

Mitos: Vaksin pneumonia bisa melindungi diri dari COVID-19.

Fakta WHO: Vaksin pneumonia tidak bisa memberikan perlindungan melawan virus korona, begitu juga dengan vaksin influenza. Virus korona sangat baru dan berbeda dari virus yang sudah ada, maka ini membutuhkan vaksin tersendiri, yang hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan oleh para peneliti dan ilmuwan WHO. Namun walau vaksin pneumonia dan influenza tidak melindungi dari virus korona, WHO sangat menyarankan kedua vaksin ini untuk melindungi diri dari penyakit pernapasan.

Mitos: Antibiotik bisa mencegah dan mengobati virus korona baru.

Fakta WHO: Ingat, antibiotik hanya efektif melawan bakteri, bukan virus! Antibiotik tidak dapat mencegah dan mengobati infeksi virus korona. Namun jika Anda dirawat di rumah sakit karena infeksi korona, maka Anda mungkin mendapatkan pengobatan antibiotik karena infeksi bakteri mungkin juga terjadi.

Artikel asli

DEPOSIT PAKE PULSA | DEPOSIT VIA PULSA | DEPOSIT VIA OVO | DEPOSIT VIA GOPAY | DEPOSIT VIA DANA | DEPOSIT VIA TELKOMSEL | DEPOSIT VIA XL | DEPOSIT VIA AXIS | VIRUS KORONA | VIRUS CORONA | CORONA VIRUS DESEASE | COVID-19 | WHO