AnakGossip - Indonesia kaya dengan rimpang dan rempah. Salah satunya jahe, kunyit, serai dan temulawak. Rimpang ini pun belakangan disebut-sebut memiliki khasiat sebagai salah satu alasan mengapa Indonesia masih nol virus korona atau COVID-19.
Menanggapi hal itu, Guru Besar Farmasi Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Abdul Mun'im, M.Si., Apt, mengatakan saat ini memang ada institusi dan ilmuwan sedang mencari penangkal virus korona baru (COVID-19). Sumber bahan obat tersebut bisa berasal dari senyawa bahan alam, senyawa sintetik dan obat-obat yang saat ini sudah digunakan untuk antivirus.
Nah terkait dengan rimpang khususnya jahe dan kunyit, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Sebab, yang perlu diingat, COVID-19 adalah virus jenis yang masih baru.
Memang, menurut Prof. Abdul Mun'im, uji efikasi ekstrak jahe untuk antivirus penyebab penyakit pernapasan sudah pernah dilaporkan, tetapi dilakukan terhadap sel. Dan sel yang digunakan bukan untuk anti korona.
"Sampai saat ini saya belum menemukan literatur tentang hasil uji khasiat anti korona dari senyawa yang diperoleh dari ketiga tanaman tersebut," kata Prof. Abdul Mun'in kepada JawaPos.com, Rabu, 19 Februari 2020.
Demikian juga Curcumin telah diuji aktivitasnya sebagai antivirus influenza namun baru sebatas pengujian secara in in vitro dan in vivo. Efikasi antivirus untuk serai juga sudah dilakukan, namun baru sebataas in vitro untuk anti penyakit herpes.
Untuk itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Jika tingkat pembuktian kualitas rendah, maka in vitro dan in silico juga akan rendah. Sedangkan jika sudah dibuktikan dengan uji klinis dengan kualitas desain pengujian baik maka tingkat kepercayaan khasiat akan tinggi.
"Tahapan penemuan obat baru umumnya mengikuti pola ini, dimulai dari proses penapisan, uji khasiat secara in vivo (hewan uji coba) dan selanjutnya uji klinis pada manusia," katanya.
Mekanisme pencegahan infeksi dari senyawa dari tumbuhan atau ekstrak tumbuhan selain melalui aktivitas antivirus, bisa juga melalui aktivitas peningkat imumunitas atau immunostimulant. Jahe dan curcumin juga diuji aktivitassnya untuk peningkat imun.
"Namun pengujian juga baru sebatas in vitro dan in vivo (pengujian laboratorium atau pada hewan)," jelasnya.
Artikel asli
DEPOSIT PAKE PULSA | DEPOSIT VIA PULSA | DEPOSIT VIA OVO | DEPOSIT VIA GOPAY | DEPOSIT VIA DANA | DEPOSIT VIA TELKOMSEL | DEPOSIT VIA XL | DEPOSIT VIA AXIS |
CORONA VIRUS | VIRUS CORONA | VIRUS KORONA | NOVEL CORONAVIRUS | 2019-nCoV | WUHAN | TIONGKOK | CHINA | THAILAND | MALAYSIA | SINGAPURA | TAIWAN | HONGKONG | JEPANG | MACAU | SYDNEY | KOREA SELATAN | AMERIKA SERIKAT | VIETNAM | PRANCIS | AUSTRALIA | NEPAL | MASKER SENSI | MASKER N95 | JUAL MASKER SENSI | MASKER SENSI MURAH | JUAL MASKER N95 MURAH | MASKER N95 MURAH