Looking For Anything Specific?

header ads

Fakta Korban Bullying Siswa SMP N 16 Malang

 

   AnakGossip - Kasus bullying yang menimpa siswa SMP N 16 Kota Malang berinisial MS (13) memasuki babak baru setelah polisi menemukan fakta perundungan yang dilakukan oleh teman-temannya.

MS yang kini harus menerima jari tangannya diamputasi ternyata mendapatkan kekerasan fisik saat peristiwa bullying yang dilakukan para pelaku atas dasar sebuah percandaan.

Lalu, fakta apa saja yang berhasil didapatkan polisi soal kasus bullying di Kota Malang ini?

1. MS dibanting ke lantai paving
   Dilansir dari Kompas.com, Kamis, 6 Februari 2020, Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata menjelaskan adanya beberapa temuan yang didapatkan polisi terkait kasus bullying yang menimpa MS.

Aksi perundungan yang terjadi dalam lingkungan sekolah SMP N 16 Kota Malang itu dilakukan oleh 7 siswa yang merupakan teman dari korban.

Dari hasil pemeriksaan, para pelaku perundungan ternyata sempat membanting korban ke lantai paving dengan alasan bercanda.
"Diangkat beramai-ramai begitu, terus dibanting ke (lantai) paving dalam kondisi terlentang,"
Tak berhenti di situ, para pelaku juga melakukan aksi kekerasan lain dengan melempar korban ke pohon yang ada di halam sekolah saat jam istirahat.

"Kejadian itu dilakukan saat sekolah lagi istirahat. Mengakunya mereka iseng bercanda," ujar Leonardus.

2. MS harus pasrah jarinya diamputasi
   Aksi bullying yang berujung kekerasan di SMPN 16 Kota Malang kini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi MS.

Tak hanya mendapatkan luka-luka disekujur tubuhnya hingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Lavalette, Kota Malang.

Bocah berumur 13 tahun itu juga harus menjalani operasi amputasi lantaran jari tengahnya divonis mengalami kerusakan jaringan pasca aksi bullying tersebut.
"Jarinya sudah tidak berfungsi ujungnya, akhirnya dikonfirmasi (oleh dokter) bahwa akan dilakukan amputasi," ungkap paman korban, Taufik pada Selasa, 4 Februari 2020.
Operasi amputasi jari MS pun sudah dilakukan pada Rabu, 5 Februari 2020 pada pukul 18.00 WIB Kondisi MS pun diketahui sangat terpukul atas kejadian ini.

3. Kepala SMPN 16 Kota Malang segera disanksi
   Pemkot Malang juga turut menyoroti aksi bullying yang terjadi di SMPN 16 Kota Malang yang menyebabkan jatuhnya korban.

Wali Kota Malang Sutiaji pun memastikan akan segera memberikan sanski pada pihak terkait lantaran dinilai lalai dalam menjaga siswa didiknya.

"Harus ada punishment dalam hal ini ke SMPN 16 Malang, nanti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang dan Inspektorat yang memproses sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 16 Kota Malang Syamsul Arifin sempat berkelit jika tidak ada kekerasan dalam kasus bullying yang menimpa MS.
"Bergurau seusia anak, karena yang melakukan anak-anak yang tidak punya rekam jejak kenakalan yang sangat keras," ucap Syamsul, Sabtu, 1 Februari 2020 lalu.
 Pihak sekolah juga mengakui jika peristiwa tersebut sudah diselesaikan secara damai bersama dengan orang tua para pelaku dan korban.

Kasus bullying di SMPN 16 Kota Malang memang tengah menjadi sorotan lantaran memakan korban. Bahkan, karena luka yang parah korban harus dioperasi amputasi dan kehilangan jari tangannya.

Polisi yang melakukan penyelidikan berhasil mendapatkan fakta baru yang menunjukkan para pelaku terbukti melakukan kekerasan dengan membanting korban ke lantai hingga melempar ke pohon.

Padahal sebelumnya pihak sekolah memastikan jika tidak ada kekerasan dalam peristiwa tersebut dan perbuatan para pelaku hanya didasari rasa bercanda belaka.

Semoga kasus ini bisa benar-benar diungkap secara adil dan para pelaku bullying diberikan hukuman setimpal. Jangan sampai kejadian serupa terus berulang kembali di masa depan.

Artikel asli

DEPOSIT PAKE PULSA | DEPOSIT VIA PULSA | DEPOSIT VIA OVO | DEPOSIT VIA GOPAY | DEPOSIT VIA DANA | DEPOSIT VIA TELKOMSEL | DEPOSIT VIA XL | DEPOSIT VIA AXIS | BULLYING