AnakGossip - Wabah virus corona jenis baru tampaknya sampai saat ini belum berhenti menakuti masyarakat di berbagai negara. Hal itu karena jumlah kasus yang terinfeksi dan yang meninggal setiap hari terus bertambah. Memang, jumlah yang sembuh juga bertambah. Namun, harapan seluruh penduduk dunia saat ini adalah kapan virus tersebut berhenti menginfeksi orang.
Virus corona jenis baru dari Wuhan, Tiongkok, merupakan wabah yang mirip seperti 2009 yakni virus H1N1 atau flu babi. Mirip juga dengan SARS dan flu burung. Lalu, sampai kapan virus ini dapat berakhir?
Pejabat kesehatan pemerintah seluruh negara yang terpapar sedang berusaha mati-matian untuk memperlambat penyebaran virus mematikan tersebut. Tentunya dengan skrining, karantina, dan larangan bepergian. Para dokter juga sedang mempelajari wabah tersebut.
"Sangat menakutkan memang kaitannya dengan virus pernapasan, seperti yang kita lihat dengan H1N1 atau flu babi," kata Ahli Senior di Johns Hopkins Center for Health Security Dr. Amesh Adalja speerti dilansir dari USA Today, Jumat, 7 Februari 2020.
Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menyerukan pandemi flu babi 2009 saat ini. Namun, para ahli tidak berspekulasi kapan wabah akan berakhir.
Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernapasan CDS Nancy Messonnier, mengatakan perbedaan kali ini adalah kemampuan untuk bersiap. Ada virus baru yang mengancam kesehatan masyarakat yang sangat serius. "Kali ini, kami memang punya waktu untuk bersiap dan kami sedang mempersiapkan seolah-olah ini adalah pandemi berikutnya," jelas Nancy.
Pejabat CDC memperkirakan akan ada lebih banyak kasus. Akan tetapi mereka bekerja untuk memperlambat penyebaran dengan memperluas tes, mengisolasi individu yang terinfeksi, melacak mereka yang dekat kontak dengan individu yang terinfeksi, dan membatasi perjalanan.
"Tindakan sekarang memiliki potensi terbesar untuk memperlambat hal ini. Ini adalah virus jahat," tukasnya.
Para ahli menduga ada jauh lebih banyak kasus global daripada yang dilaporkan secara publik. Pekan lalu, para peneliti dari Universitas Hongkong memperkirakan 75.815 telah terinfeksi di Wuhan pada 25 Januari dan memproyeksi epidemi akan berlipat ganda setiap 6 hari.
Kapan Berakhir?
Jika memang kasus itu ditularkan oleh serang musiman, dokter penyakit menular mengatakan penyebarannya mungkin akan terbatas atau berkurang selama bulan-bulan musim semi dan musim panas. Sebab virus pernapasan seperti flu atau virus corona bisa memudar karena panas dan kelembaban.
Mungkinkah perubahan musim berdampak pada virus? "Hanya Tuhan yang tahu, kami harap begitu, itu terjadi pada virus corona manusia, kita tahu ini. Dan ini adalah virus jahat. Virus baru bukan SARS," kata seorang profesor kedokteran dan pencegahan penyakit Universitas Vanderbilt, William Schaffner.
Dokter dan ilmuwan penyakit menular sedang mengumpulkan bukti dasar tentang 2019-nCoV. Mereka menduga virus itu melompat dari satu hewan ke manusia dan dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Sekitar 2 persen dari mereka yang terinfeksi coronavirus di Tiongkok telah meninggal. Laporan dari otoritas pemerintah Tiongkok menunjukkan orang yang lebih tua dengan kondisi kesehatan yang rentan akan lebih mudah terpapar. Seluruh dunia sedang bersama-sama melawan virus mematikan ini.
Artikel asli
DEPOSIT PAKE PULSA | DEPOSIT VIA PULSA | DEPOSIT VIA OVO | DEPOSIT VIA GOPAY | DEPOSIT VIA DANA | DEPOSIT VIA TELKOMSEL | DEPOSIT VIA XL | DEPOSIT VIA AXIS |
CORONA VIRUS | VIRUS CORONA | VIRUS KORONA | NOVEL CORONAVIRUS | 2019-nCoV | WUHAN | TIONGKOK | CHINA | THAILAND | MALAYSIA | SINGAPURA | TAIWAN | HONGKONG | JEPANG | MACAU | SYDNEY | KOREA SELATAN | AMERIKA SERIKAT | VIETNAM | PRANCIS | AUSTRALIA | NEPAL | MASKER SENSI | MASKER N95 | JUAL MASKER SENSI | MASKER SENSI MURAH | JUAL MASKER N95 MURAH | MASKER N95 MURAH