Looking For Anything Specific?

header ads

Inggris Siap Menutup Para Tamu dari Negara Lain Untuk Keamanan Virus Korona

FABIO FRUSTACI

   AnakGossip - Inggris sedang bersiap dengan segala kemungkinan terburuk terkait penyebaran virus korona di negara tersebut.

Termasuk kemungkinan terburuk mengisolasi kata-kata di Inggris, seperti yang dilakukan pihak berwenang China di Wuhan di mana virus korona pertama kali terdeteksi.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan tidak menutup kemungkinan melakukan isolasi apabila itu untuk menghentikan penyebaran wabah COVID-19.

"Jelas ada dampak negatif baik di ekonomi maupun sosial karena wabah ini. Kami pun juga belum menyingkirkan semua opsi. Karena kami membutuhkan semua dukungan yang ada jika diperlukan," kata Hancock seperti dikutip dari BBC.

Dia mengatakan pemerintah akan menerbitkan rencana untuk tindakan yang akan diambil di bawah skenario terburuk menghadapi virus korona.

"Mungkin perlu untuk menutup beberapa sekolah, tetapi saat ini, orang tidak boleh menutup sekolah jika tidak ada kasus positif," lanjutnya.

Hancock mengkonfirmasi bahwa langkah-langkah menjauhkan populasi lainnya dapat termasuk melarang pertemuan publik lebih dari 5.000 orang seperti yang telah diumumkan pemerintah Prancis.

"Kami melihat semua hal itu dan kami tidak mengesampingkannya," imbuhnya.

Rencana Pemerintah

    Ia juga mengatakan, salah satu rencana darurat pemerintah, yang akan diterbitkan minggu ini, di antaranya meminta kembali dokter dan perawat yang baru saja pensiun untuk kembali ke National Health Service (NHS) atau layanan kesehatan nasional.

Hancock mengatakan ada empat fase dalam rencana Inggris melawan penyebaran virus korona. Berikut penjelasan Hancock saat berbicara dengan BBC.
  1. Penahan, yaitu merawat orang yang terinfeksi dan mengidentifikasi kontak dekat mereka.
  2. Penundaan, yaitu memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk memperlambat penyebaran.
  3. Mitigasi atau batasan dampak jika virus menyebar luas.
  4. Penelitian, yaitu pekerjaan yang konstan dan berkelanjutan untuk menginformasikan tiga fase lainnya.
Saat ini, Inggris menurutnya berada dalam fase "penahanan" yang menurut para pemimpin kesehatan mungkin masih cukup.

Kepala petugas kesehatan Inggris Profesor Chris Whitty menyebutkan, dua belas orang telah dites positif terkena wabah virus korona di Inggris pada Minggu, 1 Maret 2020 sehingga jumlah kasus virus korona di Inggris Raya menjadi 35.

"Investigasi sedang berlangsung. Dari delapan kasus yang tersisa, enam baru-baru ini bepergian dari Italia dan dua dari Iran," jelas Whitty.

Ia menjelaskan, para pasien yang baru saja bepergian berasal dari London, Yorkshire Barat, Greater Manchester, Hertfordshire dan Gloucestershire. Semua sedang diselidiki dan pelacakan kontak telah dimulai.

"Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Inggris sekarang adalah 33. Setelah kasus yang dilaporkan sebelumnya dikonfirmasi di Irlandia Utara dan Wales, jumlah total kasus Inggris adalah 35," bebernya.

Artikel asli

DEPOSIT PAKE PULSA | DEPOSIT VIA PULSA | DEPOSIT VIA OVO | DEPOSIT VIA GOPAY | DEPOSIT VIA DANA | DEPOSIT VIA TELKOMSEL | DEPOSIT VIA XL | DEPOSIT VIA AXIS |
CORONA VIRUS | VIRUS CORONA | VIRUS KORONA | NOVEL CORONAVIRUS | 2019-nCoV | WUHAN | TIONGKOK | CHINA | THAILAND | MALAYSIA | SINGAPURA | TAIWAN | HONGKONG | JEPANG | MACAU | SYDNEY | KOREA SELATAN | AMERIKA SERIKAT | VIETNAM | PRANCIS | AUSTRALIA | NEPAL | MASKER SENSI | MASKER N95 | JUAL MASKER SENSI | MASKER SENSI MURAH | JUAL MASKER N95 MURAH | MASKER N95 MURAH | EBOLA