Looking For Anything Specific?

header ads

Viral! Sang Wanita Ditampar di Dalam Gerbong Kereta

 

   AnakGossip - Sebuah unggahan di Twitter menceritakan seorang wanita mendapat perlakuan kasar dari penumpang pria di KRL jadi Viral di sosial media.

Menurut cerita yang beredar, wanita tersebut ditampar oleh seorang pria sesaat setelah pria itu membentaknya. Perlakuan kasar itu sontak menuai kecaman dari penumpang lainnya.

Penumpang murka hingga mendorong-dorong pria tersebut agar cepat turun.

Kisah ini terungkap dalam unggahan akun Twitter @yassiloveit pada Rabu, 12 Februari 2020 lalu.

"Gila ya di tempat publik kaya gini masih ada aja cowok yang main kasar dan nabok cewe," tulisnya.

Unggahan tersebut kemudian viral. Banyak warganet yang turut mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh penumpang pria itu.

Hingga Minggu, 16 Februari 2020 pagi, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 12 ribu kali dan disukai lebih dari 16 ribu orang.

Akun tersebut, sebelumnya belum dapat memastikan bagaimana awal mula kejadian itu. "Kurang jelas kronologinya kaya gimana," Ga berani juga nerka-nerka, tapi si cowo sempat teriak, kalo ga salah 'udah gue bilang pasar minggu, pasar minggu, lu malah ngomong di telinga gue," terangnya di Twitter. 

Kronologi

   TribunNews.com kemudian mencoba mengkonfirmasi perempuan yang mendapat perlakuan kasar dari seorang pria yang tidak ia kenal itu.

Perempuan bernama Salsa itu menerangkan, hal tersebut ia alami sepulang kerja pada hari Rabu lalu. Salsa menceritakan, kejadian itu bermula saat ia meminta bertukar posisi dengan penumpang di depannya.

Belum dijawab oleh penumpang tersebut tiba-tiba seorang pria menyaut pembicaraannya. "Emang mbak turun dimana?" tanya pria itu, seperti yang Salsa ceritakan pada TribunNews.com, Sabtu, 15 Februari 2020 kemarin.

Kemudian Salsa pun menjawab bahwa dirinya akan turun di Stasiun Pasar Minggu. Saat meminta tukar posisi, Salsa menyebut KRL sudah sampai di perjalanan antara Stasiun Tebet menuju Stasiun Cawang.

"Kemudian di jawab lagi, 'masih lama, mbak,' dengan nada yang tidak mengenakkan," kata Salsa.

"Padahal saya siap-siap karena saya berpikir, selanjutnya pasti penumpang bakal ada yang naik lagi jadi takutnya saya malah kedorong ke dalam dan susah keluar," terangnya.

Merasa kesal, Salsa pun kemudian mencurahkan isi hatinya pada sahabatnya melalui pesan di WhatsApp. Salsa menduga pelaku yang kebetulan berada tak jauh di belakangnya itu membaca isi pesannya.

Pelaku itu lantas merebut ponsel Salsa. "Terus dia narik-narik HP saya dan dia teriak 'kenapa lu nggak sama gue hah? P*la**r lu, 'lalu dengan cepatnya dia nampar saya," jelasnya.

Setelah itu, penumpang segerbong langsung murka pada pelaku. Salsa mengaku dirinya kaget dan ketakutan. Bahkan, Salsa pun menangis dan tubuhnya gemetaran setelah menerima perlakuan kasar dari pria tersebut.

Salsa pun kemudian tidak berani turun di Stasiun Pasar Minggu karena pria itu turun di sana. "Setelah itu saya memilih turun di Stasiun Tanjung Barat dan langsung melapor ke bagian pengaman," tutur Salsa.

Perkembangan Kasus

   Sesampainya di Stasiun Tanjung Barat, Salsa langsung menemui petugas untuk melihat rekaman CCTV. Namun, Salsa tidak bisa langsung mendapatkan rekaman yang ia minta.

"Saya dilihatkan prosedur untuk melihat CCTV, ternyata jika ada barang hilang, ketinggalan, atau kecurian saja yang bisa langsung melihat rekaman CCTV," ujar Salsa.

"Saya disitu merasa bahwa barang lebih penting daripada (bukti tindakan kekerasan) fisik," sambungnya.

Karena pelaku turun di Stasiun Pasar Minggu, Salsa pun kemudian diarahkan menuju Stasiun Pasar Minggu guna mengkonfirmasi rekaman CCTV peron di sana.

"Saya nanya ada CCTV peron atau tidak, katanya ada tapi belum tahu aktif atau tidak karena kata pihak Stasiun Tanjung Barat, KRL yang saya naiki tidak ada CCTV," terangnya.

"Kemudian di Stasiun Pasar Minggu, malah saya diarahkan untuk melapor ke pihak berwajib sekitar untuk mendapat surat keterangan yang bisa untuk membuka CCTV di Juanda," sambung Salsa.

Sayangnya, Salsa tidak langsung mendapat solusi dari polsek yang ia tuju. Namun ia bersyukur, pada Jumat, 14 Februari 2020, ia sudah mendapat solusi dan respons yang baik dari kepolisian.

Menurut Salsa, pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga telah merespons kejadian yang ia alami Rabu lalu.

"Pihak KCI juga sudah ada itikad baik untuk melakukan mediasi bersama saya dan saksi yang merekam video serta mengunggah melalui Twitter," kata Salsa.

"Jadi kondisi saya sekarang sudah cukup membaik karena saya sudah lega mendapatkan solusinya serta ada itikad baik dari pihak KCI," sambungnya.

"Hanya saja, saya masih proses menghilangkan trauma," imbuh Salsa.

Salsa mengaku, setelah kejadian tersebut, ia sempat tidak berangkat ke kantor.

"Karena saya masih syok dan takut melihat keramaian di kendaraan umum," lanjutnya. Hingga Sabtu kemarin, Salsa mengatakan dirinya masih trauma. Ia juga mengatakan belum berani lagi untuk berpeergian menggunakan KRL.


Artikel asli

DEPOSIT PAKE PULSA | DEPOSIT VIA PULSA | DEPOSIT VIA OVO | DEPOSIT VIA GOPAY | DEPOSIT VIA DANA | DEPOSIT VIA TELKOMSEL | DEPOSIT VIA XL | DEPOSIT VIA AXIS | KERETA API | PT KERETA COMMUTER INDONESIA | KCI | TINDAKAN KEKERASAN FISIK