AnakGossip - Pemerintah Taiwan menggunakan berbagai macam cara agar dapat mencegah adanya pelaku penimbun barang langka ini (masker). Selain menyimpan masker dari pabrik agar dapat disalurkan ke fasilitas kesehatan, Taiwan juga menggunakan teknologi agar tidak ada warga yang berkali-kali dapat membeli di tempat berbeda.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjelaskan melalui media sosial Twitter pribadinya, bagaimana apotek di Taiwan menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan untuk mendata riwayat pembelian masker. Dengan begitu akan ketahuan jika seseorang sudah membeli masker di tempat lain.
Kartu Jamkes milik pembeli pun akan dipindai dulu di apotek sebelum membeli masker. Sistem kemudian membaca riwayat pembelian tersebut.
"Jika seseorang telah membeli masker dalam tujuh hari terakhir, maka akan ada peringatan bahwa orang ini sudah membeli masker di lokasi ini, hari apa, dan jam berapa," ujar seorang petugas di Wiz Pharmacy kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang sedang berkunjung.
Jika proses pemeriksaan tersebut selesai, maka pembeli tidak akan mendapatkan masker dalam paket kotak, melainkan dalam amplop. Petugas membersihkan dahulu sarung tangan mereka, kemudian memindahkan hingga tiga masker ke amplop tersebut.
Setelah melihat proses riwayat pembelian masker, Presiden Tsai sempat duduk bersama untuk berbincang akrab dengan petugas apotek. Ia menyampaikan pesan warganet yang khawatir pada petugas kesehatan yang tidak tidur.
"Kebanyakan orang di Internet berkata agar kalian tidur juga," ucap Presiden Tsai.
Kasus virus korona di Taiwan hingga Minggu, 8 Maret 2020 siang mencapai 45 kasus. Sebanyak 31 pasien masih mengidap penyakit itu, 13 sembuh, dan satu pasien berusia 61 tahun meninggal akibat wabah virus korona (COVID-19) yang berasal dari kota Wuhan, Tiongkok, China.
Merebaknya kasus wabah virus menular ini dapat memberikan efek terhadap para penjualan masker. Ambil contoh konsumen yang memborong masker di Hong Kong, kemudian aksi borong itu menular juga ke negara Indonesia sampai saat ini.
Pada awal bulan Februari lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto berkata masker di Indonesia sudah diborong pembeli China. Pada saat sama, stok masker di Taiwan juga sedang menipis, dan Taiwan bukan negara yang fokus pada produksi masker, alias memilih impor masker.
Untuk menghindari kekacauan pasar, pemerintah Taiwan pun langsung membeli masker dari pabrik lokal untuk kemudian dibagikan kembali kepada warga negaranya.
"Pemerintah membeli sebagian besar masker dari pabrik dan mendistribusikan masker-masker itu ke pusat-pusat medis. Pengendalian pun lebih baik dan harganya bagus," ucap pemimpin perwakilan Taiwan di Indonesia, John Chen, kepada Liputan6.com, Jumat, 7 Maret 2020.
Lewat kebijakan pemerintah Taiwan, harga masker tetap terjaga seharga sekitar Rp 20.000 /lembar.
Selain itu, Taiwan tidak khawatir mengenai masalah pangan. Berbeda dari Hongkong yang banyak impor dari China, pemerintah Taiwan mengimpor dari negara-negara lain termasuk Indonesia.
"Kami mengimpor cukup banyak sayuran dari Indonesia dan kami mengimpor daging dari Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Eropa," jelas John Chen.
Artikel asli
DEPOSIT PAKE PULSA | DEPOSIT VIA PULSA | DEPOSIT VIA OVO | DEPOSIT VIA GOPAY | DEPOSIT VIA DANA | DEPOSIT VIA TELKOMSEL | DEPOSIT VIA XL | DEPOSIT VIA AXIS |
CORONA VIRUS | VIRUS CORONA | VIRUS KORONA | NOVEL CORONAVIRUS | 2019-nCoV | WUHAN | TIONGKOK | CHINA | THAILAND | MALAYSIA | SINGAPURA | TAIWAN | HONGKONG | JEPANG | MACAU | SYDNEY | KOREA SELATAN | AMERIKA SERIKAT | VIETNAM | PRANCIS | AUSTRALIA | NEPAL | MASKER SENSI | MASKER N95 | JUAL MASKER SENSI | MASKER SENSI MURAH | JUAL MASKER N95 MURAH | MASKER N95 MURAH | EBOLA